Cari Blog Ini

Selasa, 06 Desember 2011

SERIAL GUE & INOY


EPISODE: ORASI POLITIK

"Negara yang paling kecil adalah rumah kita bang!!", teriak Inoy...
"Presidennya, ayah; menteri merangkap dewan perwakilan rakyatnya, bunda; abang zach, mbok Inah dan Inoy warga negaranya", Inoy menjelaskan.
"Abang, warga negara kelas satu, sedang Inoy dan mbok Inah adalah warga negara kelas dua, wong cilik yang selalu tertindas!!!", suara Inoy meninggi.
Gue yang sedari tadi ngedengar inong berorasi (baca : Inoy lagi kesurupan arwah caleg yang mati bunuh diri), mulai cari amunisi kata-kata buat mempertahankan diri jika tiba-tiba Inoy menyerang.
"Dan sebagai warga negara kelas dua, wong cilik yg selalu tertindas, Inoy akan mulai menjadi oposisi yang kritis dan akan memperjuangkan nasib sampai titik darah penghabisan, merrdekaa..!!!", orasi Inoy semakin berapi-api.
Wah..!!! ternyata Inoy kesurupan arwah caleg yang ngefans berat ama ibu Megawati. Gue ningkatin kewaspadaan, siaga satu, jaga-jaga kalo Inoy berubah anarkis.
"Tapi Inoy gak akan jadi oposisi yang anarkis, Inoy akan melawan dengan menggunakan hati nurani, Inoy gak mau seperti warga negara kelas satu, yang hanya menggunakan kekuatannya untuk memeras, memperdaya dan terkadang mengkambing-hitamkan wong cilik.!!!", tegas orasi Inoy, sepertinya Inoy bisa baca pikiran gue.
"Hidup wong cilik, maju warga negara kelas dua, hidup wong cilik, merdekaaaa!!!", pekik Inoy mengacungkan tinju tinggi-tinggi, sambil berjalan mendekat kearah gue.
Lalu, dengan mata bulat beningnya, Inoy menatap tajam kearah gue dan berkata,
"Gimana menurut abang, pidato Inoy barusan, spektakuler bukan?! Inoy akan ikut pemilihan caleg pada tahun 2014 nanti..."
Gue melongo, terbengong, sepertinya yang kesurupan bukan Inoy tapi gue...hehehehhe!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar