Cari Blog Ini

Selasa, 06 Desember 2011

SERIAL GUE & INOY


GOD IS ONE PART III

Ayah, bunda, mbok Inah, gue dan Inoy lagi ngumpul di ruang keluarga nonton berita sebuah kecelakaan pesawat terbang, menurut pembaca berita, sampai saat ini belum diketahui dimana posisi tepat pesawat terbang itu jatuh...
"owalaah...untung mbok Inah, ndak pernah naik pesawat terbang..", celetuk mbok Inah tiba-tiba.
"emang kenapa, mbok??", tanya gue.
"yaa ituu, coba mas Zach liat berita tipi, kasihan, udah kecelakaan, mayatne ndak juga diketemukan...", jawab mbok Inah sembari nunjuk ke televisi. (mbok Inah orang jawa, makanya kalo panggil gue pake sebutan mas).
Ayah, bunda dan gue kontan ketawa dengar komentar mbok Inah, cuma Inoy yang sepertinya gak terpengaruh ama komentar mbok Inah barusan.
Inoy tetap fokus ngikutin berita di televisi...(baca : gejala kesurupan ala Inoy), lalu...
"saudara-saudara sekalian, perlu Inoy ingat kan, bahwa kita tidak boleh takut akan kematian, karena mati, maut atau apapun sebutannya adalah milik Allah semata, hanya Allah yang berhak memegang rahasianya... jadi saudara-saudara sekalian tidak boleh mengatakan bahwa kematian itu menakutkan... Apapun penyebab kematian baik karena sakit, kecelakaan atau bahkan bunuh diri sekalipun semua itu terjadi atas kehendak Allah yang maha perkasa..", khotbah Inoy tiba-tiba.
Ayah, Bunda, Gue dan mbok Inah, serempak terdiam...
"gimana menurut, bunda, apa Inoy bisa lolos audisi pildacil???" tanya Inoy pada bunda.
Gue, ayah dan bunda saling pandang kebingungan... kalo mbok Inah malah geleng-geleng kepala trus manggut-manggut, kemudian...
"hidup mas Inoy!!! Mbok Inah bakal jadi pendukung mas Inoy deh...yesss!!!", seru mbok Inah sambil mengacungkan kedua jempolnya.
Inong tersenyum sumringah, tapi ayah, bunda dan gue...?!?!?!?..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar